Halo sahabat, bagaimana kabar hati anda
saat ini? Semoga kita semua slalu terhindar dari yang namanya penyakit hati ya,
amin ….^_^
Beberapa hari lalu saya mengalami hal
yang mungkin juga pernah dihadapi leh beberapa orang, apa itu? Yuk disimak dulu
ceritanya….
Ya, beberapa hari lalu saya sempat
bertengkar dengan saudara saya hanya karena hal yang sepele. Awalnya, saya
sedang mengerjakan pekerjaan lain, tiba-tiba saudara saya meminta tolong untuk membantunya melayani
pelanggan di toko. Jika cara yang digunakan baik, maka kitapun pasti
akan menjawabnya dengan baik. Namun cara yang digunakan adalah sebaliknya
sahabat, ya dengan cara yang agak kasar dan kurang sopan hingga mengeluarkan
kata-kata yang kotor serta mengancam akan melakukan sesuatu pada saya dan
mengusir saya untuk pergi pada detik itu juga.
Awalnya saya tidak berniat sedikitpun
untuk menjawab apa yang di ucapkannya, hanya saja caranya agak berlebihan sehingga
karena kekesalan itu saya menjawab setiap perkataan yang disampaikannya.
Bagaimana tidak, ia menyinggung soal apa-apa yang telah saya usahakan selama
ini tanpa menghargai usaha orang lain seperti kebiasaan saya yang suka membaca
buku motivasi, dan lainnya. Ia selalu menguji saya dengan perkataan seperti “kamu
sering baca-baca buku motivasi, tapi belum sukses juga”, dan lain sebagainya.
Ketika kita hendak menyampaikan yang baik, dia selalu membantah perkataan orang
dan itu tidak terjadi untuk sekali atau dua kali namun berkali-kali seperti
ketika saya menjawab perkataannya pada saat itu,dengan membalas saya dan
mengatakan hal ini “nah, itu tuh kekurangan kamu, paling susah kalo udah
dibilangin, kebanyakan baca buku tapi kayak gitu juga”. Maaf sebelumnya, saya
tidak bermaksud menulis kejelekan seseorang disini, tapi tujuan saya menulis
adalah untuk mengambil hikmah yang terdapat didalamnya agar ini menjadi
pelajaran bagi kita semua.
Sejauh ini, mungkin masih ada yang
bingung atau sudah mengerti dari cerita awal pembukaan tadi. Kesimpulan dari
cerita singkat itu adalah berujung pada hal yang membuat saya cukup merenungkan
kejadian tersebut,apa itu? Ya, motor yang dulunya diberikan kepada saya saat
sekolah menengah pertama diambil lengkap beserta surat-surat kendaraannya
karena pada saat itu saya belum memliki tanda pengenal (KTP) sehingga
menggunakan namanya sebagai pemilik dari kendaraan tersebut.
Alhamdulillah, saya bersyukur sekali
karena ujian ini masih dapat saya lewati. Karena saya di uji dengan diambilnya motor,
bukan kaki saya. Bersyukurnya adalah karena saya masih bisa berjalan tanpa motor. Jika saya bukan orang yang beriman,
mungkin saya akan perdebatkan pula hal sepele seperti itu dan semuanya akan
berakhir dengan perkelahian lagi tanpa ada yang mengalah, namun Allah masih membukakan
pintu hati saya bahwa setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya. Jika ini terjadi kepada anda, apa yang akan
anda lakukan sahabat? Apakah anda akan membenci saudara anda atau sebaliknya?
Mari kita lanjutkan….
Alhamdulillah, beberapa bulan belakangan
saya sudah memasang niat untuk terus berbuat baik pada semua orang, tidak akan
pernah menaruh dendam, dan sifat tercela lainnya. Memang yang namanya manusia
pasti ada batasan sabarnya, begitulah kata sebagian orang. Sejauh ini, alhamdulillah
saya terus mencoba untuk tidak menaruh dendam pada siapapun yang menyakiti saya
karena saya tahu yang pantas membalas keburukan kita bukanlah manusia, tapi
Allah swt. Begitupun dengan keburukan yang selama ini telah saya lakukan kepada
orang lain, kelak akan dibalas pula di pengadilan akhirat sana.
Sahabat, melalui tulisan saya kali ini
hendaklah kita sama-sama belajar untuk membalas keburukan itu dengan kebaikan. Sejatinya,
setiap jiwa itu adalah baik hanya saja karena faktor lingkungan, keluarga
ataupun lainnya sifat yang baik itu bisa saja berubah menjadi sifat tercela
seperti hal diatas. Namun, perlu kita ketahui sahabat ketika kita telah melukai
hati seseorang bagaimanapun kita sudah mencoba membersihkan luka itu dengan
cara meminta maaf, tetaplah yang namanya bekas luka itu tetap ada. Mungkin kita
tidak membenci orang yang telah menyakiti hati kita, namun karena hati itu
pernah luka dan yang namanya luka seberapapun sembuhnya, ia tetap ada bekasnya.
Itulah yang saya rasakan saat ini, saya tidak pernah ingin menaruh dendam
kepada siapapun yang telah menyakiti saya namun seberapapun sanggupnya saya
melupakan kesalahan orang itu yang namanya bekas luka pasti tetap ada.
Sejauh ini, saya berharap anda yang
membaca tulisan ini sudah bisa mengambil pelajaran tersirat yang terdapat didalamnya.
Bahwa, ketika seseorang berlaku kasar, tidak adil, semena-mena terhadap anda
tetaplah balas dengan kebaikan karena yang pantas membalas perbuatan kita dan
orang yang telah menyakiti kita adalah Sang Penguasa Bumi ini, bukan kita
ataupun mereka. Begitupun dengan saya pribadi, mohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan atau bagi anda sahabat saya yang pernah tersakiti oleh
perkataan saya, mohon maaf atas semua kesalahan yang pernah saya lakukan baik
sengaja ataupun tidak sengaja.
Baiklah sahabat, hanya itu yang dapat
saya bagikan pada kesempatan kali ini. Sebelum saya tutup, mari kita sama-sama
mengambil kesimpulan bahwa hati-hatilah dengan penyakit hati dan menyakiti hati
orang lain, ingatlah bahwa ketika kita menyakiti hati orang lain, seberapapun
dia telah memaafkan kesalahan kita yang namanya luka itu tetap ada bekasnya. Yuk,
kita sama-sama bersyukur juga atas apa yang diberikan Allah kepada kita baik
itu melalui ujian kesulitan ataupun ujian kesenangan dan teruslah berbuat
kebaikan meskipun orang berbuat buruk terhadap kita, serta jangan pernah
membenci orang yang telah menyakiti kita karena itu akan menjadi penyakit hati tanpa
kita sadari. Sebagai penutup, ada satu hadits yang mungkin bisa sahabat jadikan
sebagai motivasi tersendiri untuk terus berbuat kebaikan. Ini saya ambil dari
diktat program JODOH ( Just One Day One Hadits) yang saya ikuti. Berikut
haditsnya :
Demikian yang dapat saya bagikan pada
anda kali ini. Terakhir sahabat, jika menurut anda artikel ini terdapat manfaat
yang bisa diambil pelajaran didalamnya, silahkan anda share juga kepada sanak
saudara anda :).
Banyak maaf dari saya, dan terimakasih banyak saya ucapkan kepada anda yang
telah membaca artikel ini, semoga saya slalu bisa berbagi seputar cerita
kehidupan ini bersama anda sahabat. Happy Learning :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar