Halo sahabat, bagaimana dengan
perjalanan anda saat lebaran? Semoga kita semua slalu diberi kemudahan oleh
Allah dalam melakukan perjalanan di kehidupan ini ya, amin ^_^
Mengenai cerita kehidupan kali ini, saya
pun akan menyajikan cerita seputar lebaran dimana lebaran kali ini cukup
menggesankan bagi saya pribadi sehingga timbul keinginan untuk menulis topik
kali ini. Namun, sebelum kita mulai ada baiknya kita bersyukur terlebih dahulu
karena kita masih diberi kesehatan dan kesempatan oleh Allah swt sampai saat
detik ini sehingga kita masih bisa melewati hari-hari lebaran bersama keluarga
tercinta.
Alhamdulillahirabbil’alamin…..
Alhamdulillah ya tahun ini kita masih
diberi kesempatan untuk dapat merasakan indahnya hari nan fitri setelah sebulan
lamanya kita berpuasa di bulan Ramadhan. Hal ini patut kita syukuri, karena
tidak semua orang dapat merasakan ataupun masih bisa berkumpul secara lengkap
dengan keluarganya. Seperti saya contohnya, sudah 2 tahun ini kami tidak
berlebaran bersama nenek karena 2 tahun lalu ia telah di panggil terlebih dahulu
oleh Yang Maha Kuasa. Bagaimana dengan anda?
Baik, seputar cerita
lebaran saya kali ini adalah saat keluarga kami melakukan kunjungan ke tempat
sanak saudara setiap tahunnya. Ya, selang 2 hari setelah lebaran, keluarga kami
baru mengunjungi sanak saudara yang ada dikampung untuk menghindari macet selama
perjalanan pada saat lebaran pertama. Meskipun demikian, keluarga kami tidak
semuanya yang dapat ikut pada hari ke-2 itu, karena kapasitas mobil yang kami
miliki tidak cukup untuk semua anggota keluarga besar kami. Bagaimana tidak,
jumlah saudara saya semuanya 9 orang, ditambah dengan ayah dan ibu 2 orang, yang
sudah menikah totalnya 6 orang di tambahkan dengan kakak ipar 6 orang
juga,serta keponakan saya yang total keseluruhannya adalah lebih kurang 13 orang.
Waw, it’s a big family right? Banyak anak, banyak rezeki ^_^
Kembali ke cerita perjalanan….
Pada hari ke-2 lebaran, saya mendapatkan
amanah untuk menemani ayah dan ibu pergi kekampung karena hanya saya yang bisa
nyetir mobil pada saat itu. Selama perjalanan kami hanya diam saja tanpa
membicarakan hal apapun. Ya, memang hal yang cukup membosankan karena saya juga
bukanlah orang yang suka banyak bicara namun saya juga tidak suka dengan
keadaan yang hanya diam saja. Meskipun demikian, saya masih merasakan kebahagiaan
tersendiri karena bisa menemani ke-2 orang tua untuk pergi ke kampung. Saya
sangat bersyukur karena diberi kemampuan bisa nyetir mobil dan menemani ke-2 orang
tua saya kemanapun mereka inginkan. Semenjak ayah pernah dirawat di rumah sakit
beberapa bulan lalu karena penyakit jantungnya, beliau tidak diperkenankan lagi
untuk mengendarai mobil terlalu jauh. Karena itulah beliau meminta saya untuk
menemani saat bepergian dengan mobil. Lalu, dimanakah perjalanan yang
menggesankan itu?
Setelah hari ke-2 saya menemani orang
tua, pada hari ke-4 nya saya kembali lagi pergi untuk menjemput kakak saya
beserta anaknya ke kampung. Saya ditemani oleh anak tetangga yang sudah seperti
keluarga sendiri. Namun kali ini, selama perjalanan kami berdua tidak hanya
diam karena ada musik yang diputar selama perjalanan. Ya, saya adalah orang
yang suka mendengarkan musik ketika perjalanan jauh.
Pada saat perjalanan saya memutar lagu
yang memang saya gemari sejak kecil, yaitunya Sakha. Ya, bagi saya lagu-lagu
sakha cukup bagus karena liriknya yang mudah dipahami dan bisa dijadikan untuk
pelajaran juga. Apa saja itu? Diantaranya adalah lagu ibu, Hamba yang hilang, Bersatulah,
Nabi Muhammad dan banyak lagi. Selama perjalanan
saya pun ikut serta menyanyikan lagu sakha sambil menghayati setiap liriknya,
dan pada beberapa lirik saya juga sempat meneteskan air mata yang saya sendiri
bingung kenapa bisa demikian. Seperti pada lirik “bergetar hati ini, bila
menyebut namaMu Ya Allah….”, dan beberapa lirikn lainnya yang membuat saya
tertegun sendiri ketika menyanyikan liriknya.
Selama perjalanan banyak hal yang
membuat saya sangat bersyukur sekali karena masih bisa melihat indahnya alam
yang masih dipenuhi dengan pepohonan serta gunung-gunung yang berhamparan. Bagaimana
tidak, ketika saya juga sempat update display picture BBM dengan foto hamparan
sawah di kampung, ada seorang teman yang berkomentar dengan menanyakan itu
tempatnya dimana, dan dia juga menyebutkan bahwa sudah lama dia tidak melihat
daerah seperti itu karena sudah cukup lama tinggal di kota besar yaitu Jakarta.
Sederhana, namun bermakna :) . Karena itu, patutlah kita slalu
bersyukur karena tidak semua orang bisa merasakannya.
Tidak berhenti disana saja ceritanya….
Ketika sampai dikampung, saya juga ikut
berkunjung kerumah mertua kakak dan kami dijamu dengan makanan layaknya seperti
tamu yang disuguhkan seperti biasanya. Sederhana, namun itu juga sangat
menggesankan bagi saya. Kenapa demikian? Karena tidak semua orang bisa
merasakan hal tersebut, mungkin juga termasuk anda yang tidak bisa pulang ke kampung
halaman karena faktor biaya, waktu ataupun lainnya. Ya, banyak hal yang membuat
saya berfikir berkali-kali bahwa apapun yang kita rasakan dan alami selama
perjalanan di kehidupan ini hendaklah kita mensyukurinya baik dalam keadaan
lapang maupun sempit, bahagia ataupun sedih, dll. Ingatlah sahabat, apapun yang
kita alami dalam perjalanan kehidupan ini sudah menjadi ketentuan dari-NYA dan
semua itu tentulah ada hikmahnya :) .
Baiklah sahabat, demikian dulu untuk
seputar cerita perjalanan dari saya pada kesempatan kali ini. Saya juga sangat
berharap sekali bisa berbagi pengalaman dengan cerita seputar perjalanan kehidupan
anda untuk sama-sama kita belajar dari setiap kejadian yang kita alami. Terimakasih
sudah membaca,semoga kita semua bisa menjalani kehidupan ini dengan lebih baik
lagi dan selamat menjalani kehidupan yang lebih baik ^_^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar