Terimakasih Telah mengunjungi Blog Ini. Semoga Bermanfaat ya & salam inspiratif :)

Minggu, 09 Agustus 2015

“Bersyukurlah Untuk Setiap Keadaan”




Halo sahabat, apakabar anda hari ini? Sudahkah anda bersyukur untuk hari ini? Yuk, sama-sama bersyukur untuk setiap keadaan ^_^
Alhamdulillah, kita semua masih diberi kesempatan oleh Allah swt sehingga saya dan anda masih mempuyai kesempatan sampai detik ini. Bagaimana tidak, hanya orang yang dikehendaki Allah lah yang masih bisa menikmati hidup ini dengan terus bersyukur untuk setiap keadaan.

Beberapa hari yang lalu, saya dirawat di rumah sakit karena harus menjalani operasi gigi. Terdengar sederhana bukan? Namun, tetap menakutkan bagi sebagian orang ketika mendengar kata ‘operasi’ termasuk saya sendiri. Ya, 3 hari yang lalu saya di telpon oleh pihak rumah sakit karena sudah ada kamar kosong untuk di tempati sebelum dilakukan operasi. Seketika telpon itu berdering saya menjawab dengan semangat sekali karena akhirnya saya bisa segera menyelesaikan urusan di rumah sakit dengan segera, namun setelah menutup telpon tersebut jantung saya langsung berdetak kencang seakan khawatir, cemas, takut dan berbagai macam perasaan yang bercampur aduk lainnya.
Meskipun sudah pernah dinas dirumah sakit, saya tetap saja takut dengan ruangan ‘operasi’. Ya, entah apa yang membuat mental blog seperti itu saya juga tidak tahu pasti namun ketika berhubungan dengan rumah sakit ada sedikit ketakutan tersendiri bagi saya dan mungkin juga sebagian orang lainnya. Dengan terus berdoa, akhirnya saya mantapkan hati untuk segera bersiap-siap ke rumkit.
Setiba disana, saya disuruh untuk memastikan ruangan telebih dulu apakah setuju untuk ditempatkan di ruangan yang kosong tersebut. Segera saya menuju kamar yang di sarankan, dan sesampainya disana tanpa pikir panjang saya langsung ke sumber informasi bahwa saya langsung ok kan saja untuk di rawat disana.
Pada waktu itu, saya pergi sendiri ke rumkit karena keluarga yang akan menemani masih sibuk bekerja. Ya, saya sendirilah yang mengurus hingga akhirnya saya di rawat ke ruang inap. Sebelum ke ruangan inap, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu, seperti di antar ke igd, cek darah, pendaftaran rawat inap, dan lainnya. Karena pada saat itu, alat di laboratoriumnya butuh perbaikan saya tertahan agak lama di ruangan igd.
Di igd, saya juga sempat berkenalan dengan calon pasien yang akan dirawat seperti saya. Ada yang hanya datang sendiri, dan ada yang juga diantar keluarganya. Selama di igd, banyak hal yang terjadi yang bisa saya ambil pelajarannya. Bagaimana tidak, silih berganti pasien datang dengan berbagai macam penyakit yang harus ditangani segera seperti ada yang kecelakaan dan kakinya harus dijahit, ada anak-anak dan juga dewasa, serta ada yang sudah tua harus ditolong segera karena lemah kondisinya, dan banyak lagi.
Sahabat, kesehatan itu memanglah mahal karena itu kita wajib dan harus terus menjaga kesehatan dan tak lupa pula untuk terus bersyukur untuk setiap keadaan. Pada saat itu, saya masih bersyukur penyakit saya tidak lebih parah dari saudara yang lainnya. Karena ada pasien yang saat itu, ia akan di operasi pada jam 10 malam itu juga karena penyakit kistanya yang sudah di stadium 8. Ia bercerita bahwa, sebenarnya ‘saya sudah lama tahu penyakit ini, kata beberapa dokter yang didatangi memang menyebutkan kista itu harus segera ditangani, namun saya sendiri merasa ini akan sembuh dengan sendirinya, dengan terus menghibur hatinya bahwa ia akan tetap sehat’ begitulah ceritanya. Sampai ia berkata, ‘karena saya tidak tahan lagi dengan penyakit ini, seperti sedang hamil 4 bulan, akhirnya saya tanya teman dan googling, saya mantapkan hati untuk datang kesini, begitulah ia menjelaskan kepada saya.
Sahabat, dari sini hendaklah kita sama-sama mengambil pelajaran bahwa pentingnya menjaga kesehatan dan deteksi lebih dini dalam kesehatan. Tidak hanya sampai disitu saja, ketika akhirnya saya dipindahkan ke ruangan dengan ditemani 2 orang teman saya, saya kembali melihat berbagai macam orang yang dirawat disana. Di ruang inap saya waktu itu, kami semua berjumlah 6 orang dalam satu kamar. Disebelah saya ada yang sakit demam berdarah (DBD) , ada yang sudah  selesai operasi usus buntu dan daging berlebih ditanganya, dan lainnya.
Sewaktu tiba di ruang inap, saya masih terlihat seperti sehat karena hanya bermasalah dengan gigi. Sehingga pasien lainnya bertanya kenapa saya bisa di rawat. Kami bertukar cerita satu sama lainnnya, dan sangat kebetulan sekali saat itu saya sekamar dengan orang tua teman SMA saya. Ya, banyak hal yang saya pelajari dari kejadian yang saya alami itu.
Keesokan harinya, saya bersiap-siap untuk menjalani operasi gigi dengan didahului puasa sehari sebelumnya. Hingga waktu itu datang, akhirnya saya dan beberapa pasien di operasi pada satu hari setelah saya dirawat. Ternyata setelah bercerita dengan pasien lainnya, ia pun mengalami hal yang sama dengan saya, yaitu gigi yang tumbuh miring sehingga kami harus di operasi untuk mencegah sakit pada gigi suatu saat nanti. Kami sama-sama berjalan dari ruang inap sampai ke ruang operasi.
Sesampai di ruang operasi, kami di suruh mengikuti prosedur disana, yaitu harus mengenakan pakaian steril. Akhirnya kami sama-sama masuk kedalam ruangan operasi, dan teman saya tadi masuk lebih dulu untuk dilakukan  penanganan lebih awal. Kembali jantung saya berdetak kencang karena perasaan cemas yang menghantui saya, namun saya tetap terus berdoa supaya saya di sanggupkan melewati itu semua. Sampai pada akhirnya, saya di panggil untuk memasuki kamar operasi. Ya, akhinya tiba giliran saya. Untuk menghilangkan takut, saya mengajak kakak perawat disana mengobrol. Beruntungnya adalah, kakak perawatnya juga banyak yang perempuan, sehingga saya tidak terlalu khawatir untuk menjalani operasi tersebut.
Akhirnya setelah semua peralatan siap, dan saya ditangani dengan perawat dan dokter lainnya saya dibius hingga tak sadarkan diri. Selang 1 jam berlangsung, saya dibangunkan karena operasi sudah selesai. Ya, saya tidak tahu apa yang dilakukan terhadap saya, namun operasi sudah selesai. Ketika bangun mulut saya berisi gumpalan darah yang membeku, dan itu membuat saya susah untuk berbicara. Sehingga setelah operasi saya hanya diam dan tidur hingga akhirnya saya di pindahkan kembali ke ruangan inap.
Sebeum di pindahkan ke ruangan inap, ternyata banyak juga pasien yang hari itu akan menjalani operasi seperti saya, namun dengan penyakit yang berbeda. Ada bapak-bapak dengan diagnosa hernia, ada yang usus buntu, dan penyakit lainya. Alhamdulillah sahabat, jika kita masih diberi penyakit yang tidak terlalu parah. Karena itulah, kita harus slalu menjaga kesehatan dan terus bersyukur untuk setiap keadaan ^_^.
Setelah, 3 hari 2 malam dirawat di rumah sakit, akhirnya saya dibolehkan pulang. Betapa senang hati ini rasanya, ketika akan berkumpul di rumah kembali. Karena masih ada saudara lainnya, yang sudah dirawat lebih dari 3 hari ia belum di perbolehkan pulang karena kondisinya yang masih lemah. Alhamdulillah…
Sahabat, sampai sejauh ini harapan saya adalah yuk kita sama-sama belajar dari kehidupan ini dan terus bersyukur untuk setiap keadaan. Ingatlah, akan ada masanya kita sehat, sakit, seperti bahasan kita sebelumnya ‘ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara’.
Baiklah sahabat, itulah cerita kehidupan yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat kita ambil hikmahnya untuk setiap kejadian yang kita atau orang lain alami, dan hendaklah kita slalu senantiasa untuk bersyukur dalam keadaan apapun. Semoga kita semua slalu menjadi pribadi yang bersyukur untuk setiap keadaan ya, amin ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar