Halo sahabat, apakabar dengan usaha
anda? Semoga kita semua slalu diberi kemudahan oleh Allah swt dalam berusaha ya.
Amin…. ^_^
Seminggu yang lalu, kita telah membahas
bagaimana kita harus slalu bersyukur untuk setiap keadaan. Namun, kali ini kita
akan sedikit menyangkutkan ke pembahasan minggu lalu dengan topik yang tentunya
berbeda, yaitu mengenai hargailah setiap
usaha orang lain. Dan mengenai pembahasan kali ini, seperti biasanya
saya akan membawakan cerita terlebih dahulu yang lain dan tak bukan adalah
mengenai apa yang sudah pernah terjadi dan saya alami di kehidupan ini.
Berkaca dari masa lalu yang tak terlalu
buruk, namun juga tak begitu indah, mungkin itulah yang dapat saya utarakan. Ya,
bagi saya masa lalu adalah salah satu yang bisa diambil sebagai pembelajaran
untuk kedepannya agar menjadi lebih baik. Teringat ketika saya masih duduk di
bangku SMA, dimana pada saat itu saya memang sudah hobi dengan yang namanya
bisnis. Bisnis yang saya jalani pada waktu itu adalah jualan pulsa
kecil-kecilan. Mungkin ada yang nyeletuk, jualan pulsa? Itu mah bukan bisnis,
tapi jualan! Eits, jangan salah dulu sahabat, mungkin memang terlihat sepele
namun kalo di seriusin bisa jadi bisnis juga lho. #disitu kadang kita harus menghargai usaha orang lain ^_^
Singkat cerita….
Pada waktu saya ingin tambah saldo pulsa
di servernya, salah satu kakak yang bertugas disana menawari saya sebuah tiket
seminar yang katanya bakal dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan orang. Memang awalnya
saya gak disuruh bayar tiket itu, dengan syarat yang penting hadir dulu. Saat itu
sempat bingung, mau, dan penasaran juga sama seminar yang di tawari sampai
akhirnya saya terima dulu tiketnya dengan menyatakan bahwa saya belum bisa
pastikan untuk datang. Akhirnya saya pulang dengan membawa tiket tersebut dan
sesampainya dirumah saya ceritakan ke kakak bahwa ditawari tiket seminar. Mungkin
ada sebagian yang membaca artikel ini pun sudah bisa menebak itu tiket apa,
hehe. Benar sekali sahabat, the tiket is
MLM event.
Seketika menceritakan semuanya ke kakak
saya, dia sudah curiga degan penjelasan yang saya sampaikan. Ah, paling ini
tiket buat seminar MLM, trus kamu di suruh join, begitulah katanya waktu itu. Sampai
sekarang saya pun masih ingat kronologis kejadiannya, karena itu adalah bagian
dari kehidupan yang akhirnya merubah saya menjadi seperti sekarang. Sejujurnya,
di bangku SMP pun kakak saya udah join itu MLM dan menjoinkan saya juga. Namun waktu
itu kami hanya sekedar join dan nggak tahu ngapain. Sampai akhirnya, seakan
bertemu dengan sejarah yang berulang saya ditawari MLM yang sama lagi. Hehe
Ceritanya lumayan panjang juga sahabat,
namun kita langsung ke inti cerita saja ya. Akhirnya saya join kembali dengan
upline yang berbeda, sistemnya lebih dijelaskan dari sebelumnya, dan lumayan
ngertilah saya waktu itu sehingga saya pun ikut menjalankan bisnisnya. Mungkin ada
beberapa yang rada alergi dengan kata MLM, namun bagi saya itu adalah masa lalu
yang not too bad. Banyak hal yang saya pelajari disana, seperti bagaimana
membangun impian, membuat daftar nama, saling kenal satu sama lain
(networking), dan banyak lagi. Lalu, apa hubungannya dengan topik kita kali
ini?
Yuk, kita lanjutkan….
Pada saat saya mengikuti prosesnya, ikut
seminar-seminar, pelatihan/training dan lain sebagainya, disanalah saya banyak
tahu tentang impian dan bagaimana cara mewujudkannya. Seringkali ketika seminar,
guest speaker menyampaikan bahwa kita harus bekerja keras, dengan membantu orang
lain di bisnis ini karena untuk sukses kitapun harus menyukseskan orang lain. Tidak
hanya itu saja, pembicara juga membuka paradigma peserta seminar dengan mengatakan
hal seperti “kalo kamu kerja, waktu yang kamu butuhkan untuk mewujudkan impian
bakal lama sekali, 20 atau 50an tahun mendatang, namun dengan kamu join di
bisnis ini, kita akan sama-sama sukses 2 tahun yang akan datang”. Dan ada juga
yang menyampaikan seperti “ kalo kamu kerja, penghasilan kamu kecil, coba ikut
bisnis ini kamu bakal bisa pensiun di usia muda” (baca: pegawai). Begitulah kira-kira,
yang sering disebutkan dalam seminar MLM kebanyakan.
Menurut anda salahkah hal yang demikian?
Tidak sepenuhnya salah, hanya saja terkadang ada sebagian yang menjurus kearah kurang
menghargai usaha orang lain. Sering saya temukan, bahwa mereka mengatakan
profesi merekalah yang terbaik dibanding pekerja (baca: karyawan/ pegawai). Maaf
sebelumnya, saya tidak ingin menunjuk kepada orang lain, tapi saya lebih
berkaca kepada diri saya pribadi bahwa dulunya saya pun ikut-ikutan memandang profesi/
usaha orang lain sebelah mata. Ya, perlu
di sadari bahwa belum tentu kita lebih baik dari mereka karena bisa jadi
merekalah yang lebih baik karena mempunyai usaha yang benar menghasilkan
daripada kita yang hanya sekedar banyak omong tanpa menghasilkan.
Lantas, apa tujuan saya mengangkat topik
ini? Tidak lain adalah untuk mengingatkan diri saya pribadi, dan bertujuan
untuk kita semua betapa pentingnya menghargai usaha orang lain, karena bisa
jadi suatu saat nanti kita butuh orang lain untuk membantu usaha kita menjadi
lebih baik dari sebelumnya dengan melibatkan orang lain didalamnya. Tentu kita
tidak akan terlepas dari orang lain yang lebih mampu dari kita, karena
sejatinya manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu dan yang
lainnya.
Coba kita bawakan lagi pada diri kita
sendiri, apakah kita mau direndahkan dan tidak di hargai oleh orang lain? Jika
itu terjadi, mungkin sebagian orang ketika di mintai tolong ada yang merasa buat
apa aku bantu dia, toh dia aja gak pernah hargai orang lain, apa untungnya
coba? Jangan sampai hal ini terjadi pada kita, dan untuk itulah saya mengangkat
topik kali ini. Yuk sama-sama kita intropeksi diri ini bahwa apapun usaha yang
kita atau orang lain lakukan mari kita hargai.
Mungkin sejauh ini sahabat pembaca sudah
bisa menyimpulkan sendiri apa pelajaran yang terdapat dalam pembahasan kali
ini. Benar sekali sahabat, hendaklah kita slalu senantiasa untuk menghargai
setiap profesi/ pekerjaan orang lain, entah itu kakak, suami/istri, orangtua,
bahkan diri kita sendiri pun juga harus dihargai. ^_^
Baiklah sahabat, demikian yang dapat saya
sharingkan pada kesempatan kali ini. Jika dirasa ada manfaat yang bisa di ambil
didalamnya, silahkan di bagikan juga kepada sanak saudaranya. Mohon maaf untuk
segala kekurangan dan terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa
nantikan terus cerita seputar kehidupan lainnya di episode berikutnya. Happy weekend
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar